Cara bikin ayam penyet ijo rahasia rumah makan 👍

Bahan2 
1, ayam yang sudah di potong2 
2,  cabe rawit ijo 
3, bawang putih 
4, garam 
5, gula
6, Masako
7, penyedap rasa ( Sasa )
 Lalapan nya 
 1, timun
2, daun kemangi
3, kobis
Cara nya 
 Ayam di masak hingga empuk di air yang sudah mendidih , jika sudah empuk tiriskan kita buat sambalnya cabe rawit bawang putih di goreng lalu di ulek sampai halus kasih Masako 1 bungkus ,garam secukupnya, gula 1/² sendok teh ,penyedap rasa saya pakai sasa 1/² sendok teh ulek sampai tercampur , goreng ikan yang sudah di masak  ,goreng ikan setengah matang campur dengan sambal tadi . Siap di sajikan . 
 Kita bikin lalaban iris2 ketimun 2 sampai 3 potong ,kobis ,dan daun kemangi sjikan dengan nasi anget di jaminn emmmm nyammmmiiiii selamat mencoba 
 Jika masih ingin lebih nikmat tambah 1 iris tempe . 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Din Syamsuddin dikabarkan menikah dengan cucu pendiri Pondok Pesantren Gontor

Gambar
  Mantan Ketua umum PP Muhammadiyah  yaitu Din Syamsuddin  dikabarkan menikah dengan cucu pendiri Pondok Pesantren Gontor, Rashda Diana, pada Minggu (3/1/2021). Uniknya Si mempelai wanita yang akrab disapa Dian ini, ternyata mengurus sendiri urusan surat perizinan menikah ke Pemerintah desa Gontor. Wah, bener-bener wanita tangguh yahh,, hehehe.. Agung Prihandoko selaku Kepala desa Gontor menceritakan "Yang mengurus sendiri surat-surat langsung mempelai wanita, mbak Dian," tuturnya kepada wartawan, pada Minggu (3/1/2021). Lebih lanjut Agung Prihandoko mengisahkan surat pelolosan nikah dari pihak Din Syamsudin sudah diurus. Tinggal dari mempelai wanita meneruskan surat tersebut ke Pemerintah desa Gontor. Priya  umur 62 tahun ini (Din Syamsuddin) diketahui lahir di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), 31 Agustus 1958, adalah seorang tokoh Muhammadiyah.   Memiliki nama asli Prof. Dr. K.H. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin.   Sementara Rashda Diana merupaka...
Baca selengkapnya

Asal Mula Tradisi Kenduri di Jawa dan Indonesia

Gambar
Peringatan yang dilaksanakan pada hari hari tertentu tersebut, Yang kemudian dalam masyarakat muslim Jawa disebut sebagai “nelung ndina” (peringatan yang dilaksanakan pada hari atau malam ke-3 dari kematian), “mitung ndina" (hari atau malam ketujuh), “matang puluh" (hari atau malam Ice-40), “nyatus” (hari atau malam ke-mo), dan "nyewu" (hari atau malam ke-woo), bukanlah asli tradisi masyarakat Jawa. Tradisi peringatan kematian tersebut berasal dari tradisi sosio. religi bangsa Campa Muslim (mendiami kawasan Vietnam Selatan sampai mengalami pengusiran sekitar tahun1446 dan 1471 M). Sementara tradisi muslim Campa tersebut diwarisi dari kultur kaum muslim kawasan Turkistan, Persia, Bukhara dan Samarkand yang dari tiga kawasan itulah Islam berkembang di kawasan Indo-Cina, termasuk Campa sejak abad ke-10 M (Francaise, 1981: 52, 2.47). Tradisi yang paling banyak mempengaruhi orang Campa adalah tradisi Persia, sehingga wajar jika ada tradisi haul, perayaan hari ...
Baca selengkapnya

Pembukaan

Gambar
KATA PENGANTAR Puji syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang hanya atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya semata website asbac ini dapat diterbitkan pada waktunya. ASBAC (Asosiasi Santri Bacem) ini di dirikan dengan maksud menjalin silaturahmi antar santri Pondok pesantren Sirojut Tholibiin Bacem. Disamping itu juga sebagai diharap sebagai forum komunikasi antar santri dan antar umat sekaligus sebagai wadah untuk memecahkan masalah. Forum ini didalamnya akan ada forum komunikasi atau dialog yang menggunakan konten jejaring sosial yakni Face book, kiranya dapat mejdikan pegangan atau acuan dalam mendalami kitab-kitab kuningan. Akhirnya, kami berharap semoga website dan forum ini bermanfaat untuk Santri dan Alumni PP. Sirojut Tholibiin Bacem ini bermanfaat, dan selanjutnya dapat memberi sumbangsih demi kemajuan sumber daya manusia di PP Sirojut Tholibiin Bacem khususnya dan negara pada umumnya.
Baca selengkapnya